uji sondir

Uji Sondir dalam Penyelidikan Tanah

Sondir dalam penyelidikan tanah mungkin masih terdengar asing bagi beberapa orang yang tidak terlibat langsung dalam pekerjaan pendirian bangunan maupun orang-orang yang tidak memiliki latar belakang teknik sipil. Meski begitu, uji sondir dalam penyelidikan tanah sebenarnya adalah hal yang perlu Anda ketahui bila Anda memiliki keinginan untuk membangun rumah atau mendirikan bangunan.

Apakah uji sondir dalam penyelidikan tanah itu? Dan mengapa Anda perlu mengetahui tentang uji sondir sebelum melakukan proyek konstruksi? Simak penjelasan berikut untuk memahami sondir test lebih jauh!

A. Apa Itu Uji Sondir?

Sondir merupakan alat berbentuk silinder yang di ujungnya berbentuk kerucut. Alat ini digunakan dalam melakukan pengujian yang memerlukan analisa kekuatan struktur tanah serta pengukuran mengenai berapa dalam lapisan tanah keras atau pendukung yang dikenal dengan istilah tanah sondir. Dalam penggunaannya, stang alat sondir ditekan ke tanah untuk mengukur dan mengetahui perlawanan tanah terhadap tahanan ujung atau ujung sondir serta gesekan yang terjadi pada silimur silinder. Alat sondir terbilang mudah digunakan, cepat, dan ekonomis sehingga alat sondir sudah dipakai sejak lama pada hampir setiap penyelidikan tanah pada pengerjaan teknik sipil di Indonesia.

Sebelum adanya alat sondir, orang-orang pada zaman dulu menggunakan fondasi tiang dalam skala kecil untuk mengetahui kedalaman suatu tanah keras. Lalu, pada tahun 1917 Swedish State Railways di Swedia mengembangkan teknik penyelidikan tanah ini yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1927 oleh Danish Railways. Namun, karena banyaknya penggunaan fondasi tiang serta kondisi tanah yang lembek, akhirnya pada tahun 1934 muncullah alat sondir seperti saat ini oleh orang-orang Belanda. Metode tersebut selanjutnya memilliki berbagai istilah, mulai dari Duch Cone Static Penetration Test, Static Penetration Test, hingga disingkat Sounding yang berarti pendugaan/penyelidikan. Kata Sounding dalam Bahasa Belanda tersebut kemudian menjadi sondir dalam bahasa Indonesia.

B. Apa Tujuan Melakukan Uji Sondir?

Tujuan melakukan uji sondir sebelum memulai proyek konstruksi adalah sebagai berikut:

  • Daya Dukung Tanah: Mengetahui kemampuan tanah untuk menopang beban bangunan sehingga dapat menentukan jenis fondasi yang tepat.
  • Kedalaman Lapisan Tanah Keras: Menentukan kedalaman tanah yang cukup kuat untuk menopang fondasi bangunan.
  • Jenis Tanah: Mengidentifikasi jenis tanah di lokasi proyek, seperti pasir, lempung, atau lanau.
  • Karakteristik Tanah: Mengetahui sifat-sifat tanah, seperti kepadatan, kohesi, dan sudut geser internal.
  • Letak Muka Air Tanah: Menentukan ketinggian muka air tanah di lokasi proyek.

C. Peraturan Mengenai Pelaksanaan Sondir

Terdapat peraturan-peraturan dan standar khusus agar pelaksanaan uji sondir mencapai tujuannya, yaitu:

Standar Nasional Indonesia (SNI):

  • SNI 03-1742-2008: Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah
  • SNI 03-1743-2008: Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah
  • SNI 03-2827-2008: Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR:

Peraturan Menteri PUPR No. 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

D. Manfaat Uji Sondir

Sejak dulu, pelaksanaan uji sondir terbukti memiliki beberapa manfaat. Manfaat utama sondir adalah untuk kekokohan struktur bangunan sehingga keamanan bangunan terjamin. Hal ini karena para insinyur perlu mengetahui informasi tentang tanah agar dapat merancang fondasi yang sesuai dengan kondisi tanah di lokasi proyek sehingga dapat mencegah risiko kerusakan fatal pada struktur bangunan.

Selain manfaat utama tersebut, berikut beberapa manfaat lain dari sondir:

  • Menghemat Biaya: Uji sondir membantu dalam pemilihan jenis fondasi yang sesuai dengan karakteristik tanah baik secara bahan maupun biaya.
  • Mempercepat Waktu Pembangunan: Hasil sondir membantu dalam membuat desain fondasi yang lebih tepat guna sehingga dapat mempercepat proses pembangunan.
  • Meningkatkan Nilai Properti: Bangunan yang memiliki fondasi yang kokoh dan aman akan memiliki nilai properti yang lebih tinggi.

E. Mengapa Perlu Melakukan Pengujian Ini?

Kontraktor perlu mengetahui kedalaman tanah keras yang akan menjadi pijakan untuk tiang pancang (pile) sehingga dapat membuat desain fondasi yang memenuhi standar keamanan untuk menopang bangunan.

Dengan fondasi yang tepat, fondasi dapat menahan beban bangunan di atasnya sehingga tidak mengalami penurunan karena dapat mengganggu keseimbangan struktur bangunan dan berisiko roboh sehingga membahayakan nyawa orang-orang yang berada di bangunan tersebut.

Jadi, tidak heran bila melakukan uji sondir menjadi salah satu syarat penting dalam proses perizinan bangunan (IMB) untuk bangunan yang memiliki lebih dari 3 lantai.

Nah, bila Anda ingin membangun rumah atau gedung lebih dari 3 lantai dan memerlukan jasa sondir, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan memastikan uji sondir berjalan sesuai standar keamanan yang berlaku!

Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu

Sumber:

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/363/uji-sondir-soil-test-sebagai-syarat-mutlak-dalam-perijinan-bangunan-tinggi

https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/sondir-dan-boring-dalam-pekerjaan-konstruksi-a1ecf353/detail