Cone Penetration Test (CPT)

Cone Penetration Test (CPT), Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu

Pada artikel sebelumnya, telah membahas mengenai jenis-jenis uji sondir mekanik yang berguna untuk menentukan karakteristik tanah. Maka pada artikel kali ini akan membahas lebih dalam mulai dari pengertian, penggunaan alat, hingga kelebihan dan kekurangan dari salah satu sondir mekanik yang paling umum digunakan di masyarakat untuk menentukan sifat geoteknik tanah, yaitu Cone Penetration Test (CPT).

Lantas,

Apa Itu Cone Penetration Test (CPT)?

Cone Penetration Test (CPT) atau Uji Penetrasi Konus pertama kali berkembang di Belanda pada tahun 1950-an dan langsung menjadi salah satu metode pengujian tanah yang paling populer secara global. Pengujian ini berguna untuk mengukur sifat geoteknik tanah dan menggambarkan stratigrafi tanah pada kedalaman tertentu. Cara kerjanya, dengan mendorong konus baja yang dilengkapi instrumen ke dalam tanah secara perlahan untuk mendapatkan data ketahanan penetrasi dari gesekan yang terjadi.

Hasil pengukuranya akan berupa Tip Resistance, Sleeve Friction, dan Friction Ratio, yang memberikan gambaran detail tentang jenis tanah dan kemampuannya dalam menahan beban. Dengan data tersebut, metode CPT sangat berguna dalam perencanaan proyek konstruksi untuk menentukan ketahanan tanah terhadap beban serta potensi tanah mengalami likuifaksi pada kondisi tertentu. Berkat berbagai pendekatan interpretasi yang telah terbukti, metode CPT ini terus berkembang sebagai alat yang sangat berguna dalam berbagai proyek geoteknik, baik untuk tanah pasir, lumpur, maupun campuran keduanya.

Cone Penetration Test (CPT) juga diatur oleh berbagai standar internasional maupun Nasional (Indonesia) untuk memastikan kualitas dan konsistensi pengujian. Beberapa kode standar tersebut meliputi:

  • ASTM D-3441 : Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration Tests of Soil.
  • ASTM D-5778 : Standard Test Method for Performing Electronic Friction Cone and Piezocone Penetration Testing of Soils.
  • SNI 03-2827-2008 : Cara Uji Penetrasi Lapangan dengan Alat Sondir.

Mengacu pada standar-standar tersebut, pengujian metode CPT dilakukan dengan cara yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan, menjamin hasil yang akurat dan dapat diterapkan dalam berbagai proyek geoteknik.

Baca Juga: Uji Sondir dalam Penyelidikan Tanah

Apa Saja Alat yang Digunakan dalam CPT?

Terdapat beberapa jenis alat utama untuk melakukan pengujian tanah dengan Cone Penetration Test, yakni sebagai berikut:

1. Penetrometer Cone (Konus Baja Tahan Karat)

Penetrometer Cone (Konus) ialah alat yang berfungsi untuk menyelidiki sifat tanah di lapangan. Alat ini memiliki kerucut baja yang tahan karat dengan sudut 60° dan luas dasar 10 cm², yang didorong ke dalam tanah untuk mengukur kekuatan tanah melawan tekanan.

Alat ini bekerja dengan cara menekan kerucut ke dalam tanah secara terus-menerus dengan kecepatan tetap 20 mm/detik. Selama proses ini, terjadi pengukuran perlawanan tanah terhadap penetrasi kerucut (qc) secara terus-menerus. Selain nilai perlawanan penetrasi konus (qc) dan hambatan gesekan (fs), uji sondir juga memberikan data tentang rasio gesekan (fr) dan geseran total tanah (Tf), yang berguna untuk mengidentifikasi lapisan tanah.

2. Sistem Hidrolik atau Mekanik untuk Penetrasi

Sebagian besar sistem penggerak pada alat Cone Penetration Test (CPT) menggunakan sistem hidrolik. Sistem hidrolik ini memanfaatkan fluida (cairan) untuk menghasilkan gerakan mekanis.

Sistem ini memerlukan unit daya (power unit) untuk mengalirkan fluida bertekanan ke penggerak mekanis sesuai kebutuhan. Prinsip kerja sistem hidrolik didasarkan pada tekanan, di mana tekanan pada satu silinder diteruskan ke silinder lain, mengikuti hukum Pascal.

Dengan menggunakan alat-alat ini secara efektif, para insinyur geoteknik dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi tanah, yang sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.

Baca juga: Mengenali Alat-Alat Uji Sondir dalam Penyelidikan Tanah

Kelebihan & Kekurangan Cone Penetration Test

Jadi, apa saja sih kelebihan dan kekurangan yang ada pada Cone Penetration Test (CPT)? Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

  1. Proses pengujian relatif lebih cepat daripada metode lainnya, seperti Standard Penetration Testing (SPT).
  2. Memberikan pengukuran hampir kontinu sepanjang kedalaman.
  3. Lebih ekonomis daripada metode lainnya, karena kecepatannya dalam memperoleh data secara langsung di lapangan tanpa memindahkan sampel tanah ke laboratorium.

Kekurangan

  1. Keterbatasan pada tanah yang sangat keras atau berbatu.
  2. Tidak menyediakan sampel fisik untuk pengujian laboratorium (misalnya, pengujian sifat kimia tanah atau uji komposisi).

Jadi, Cone Penetration Test (CPT) bermanfaat dalam pengujian geoteknik, terutama di tanah berlapis lunak hingga sedang. Namun, untuk kondisi tertentu (tanah keras, kebutuhan sampel fisik), metode CPT sering digunakan bersama metode lain seperti uji bor atau Standard Penetration Test (SPT) untuk melengkapi hasil analisis.

Nah, jika Anda berencana membangun tempat tinggal atau tempat usaha dan membutuhkan jasa sondir, serahkan pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa siap membantu Anda dengan menyediakan jasa sondir yang dibuat menggunakan metode yang efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan Anda! Hubungi WA kami di +6281292337161

Oleh: Aditya Sidhiq Pratama dan Glen Stevano Tanihatu

Sumber: