Jenis-Jenis Sondir Mekanik

Jenis-Jenis Sondir Mekanik dalam Penyelidikan Tanah

Secara umum, ada dua jenis sondir, yaitu sondir mekanik dan sondir elektrik yang berbeda berdasarkan penggunaan alat dan metodenya. Namun, artikel ini akan membahas lebih jauh mengenai jenis-jenis sondir mekanik sesuai kebutuhan dan karakteristik tanah.

Sondir mekanik adalah metode investigasi geoteknik yang berfungsi untuk menentukan sifat tanah dengan mengukur resistensi tanah terhadap penetrasi kerucut baja. Teknik ini melibatkan penekanan batang sondir dengan kerucut di ujungnya ke dalam tanah dengan kecepatan konstan. Kemudian, dilakukan pengukuran dan pencatatan saat kerucut tersebut mengalami perlawanan ketika menembus tanah. Data ini lalu diubah menjadi nilai yang merupakan indikator penting dari kekuatan dan kepadatan tanah.

Jenis-jenis sondir mekanik yaitu:

1. Cone Penetration Test (CPT)

Uji sondir yang paling umum, menggunakan konus baja untuk mengukur daya dukung tanah dan sifat lainnya. Cone Penetration Test adalah metode yang berfungsi untuk mengetahui serta mengevaluasi sifat geoteknik tanah dan menggambarkan stratigrafi tanah pada kedalaman 100 kaki. Pelaksanaannya dengan cara mendorong kerucut di ujung batang secara perlahan dengan laju konstan dalam tanah untuk mencatat dan mengukur terus-menerus atau secara terputus-putus terhadap ketahanan penetrasi kerucut serta mencatat ketahanan selongsong permukaan pada kerucut.

Perolehan data sebagai hasil Cone Penetration Test, yaitu: Tip Resistance, Sleeve Friction, dan Friction Ratio. Tip Resistance berasal dari jumlah gaya untuk mendorong ujung kerucut. Sementara itu, Sleeve Friction bersumber dari besaran gaya untuk mendorong selongsong menembus tanah. Adapun Friction Ratio berupa rasio antara tahanan ujung dan gesekan selongsong dalam persentase. Jadi, pengukuran ini dapat menyimpulkan jenis tanah dan ketahanan terhadap likuifaksi.

2. Standard Penetration Test (SPT)

Menggunakan palu untuk memukul tabung baja ke dalam tanah, menghitung jumlah pukulan untuk mencapai kedalaman tertentu, dan mengklasifikasikan tanah berdasarkan nilai SPT (N-value). Umumnya, Standard Penetration Test berfungsi untuk menentukan sifat rekayasa geoteknik tanah bawah permukaan, seperti kepadatan relatif tanah, perkiraan parameter kekuatan sudut ketahanan geser pada tanah yang tidak kohesi, serta menentukan kuat tekanan bebas dari tanah kohesif. Standard Penetration Test terbilang murah dan sederhana. Namun, penggunaan Standard Penetration Test pada tanah kerikil, batu bulat, dan tanah kohesif masih terbatas.

Banyak yang menganggap Standard Penetration Test sama dengan Cone Penetration Test, padahal keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan antara Standard Penetration Test dengan Cone Penetration Test adalah sebagai berikut:

  • Standard Penetration Test menggunakan palu pemukul sampler dan sendok belah, sedangkan Cone Penetration Test menggunakan kerucut di dalam tanah.
  • Titik data Standard Penetration Test terputus-putus dengan kedalaman 5 kaki atau 1,5 m, sementara titik data dan kedalaman Cone Penetration Test berkelanjutan.
  • Cone Penetration Test cocok untuk pasir halus, pasir kasar, tanah berlumpur, tanah kohesif, tanah berkerikil, dan pasir lepas. Sedangkan, Standard Penetration Test hanya cocok untuk pasir halus.
  • Hasil Cone Penetration Test pun lebih akurat karena lebih canggih dan membutuhkan operator yang terlatih sehingga lebih mahal daripada Standard Penetration Test yang lebih murah karena kurang akurat di luar jenis tanah pasir halus dan kemudahaan pengerjaan.

3. Dynamic Cone Penetration Test

Test ini memerlukan beberapa alat. Cone Penetrometer adalah kerucut baja berdiameter 20-30 mm pada batang baja yang didorong ke tanah dengan serangkaian pukulan palu. Kemudian, ada Drop Hammer yang berfungsi untuk mendorong kerucut ke tanah dengan energi yang diterapkan pada kerucut yang ditentukan dari ketinggian pada saat kerucut dijatuhkan. Selanjutnya, Data Acquisition berupa pencatatan data kedalaman spesifik setelah kerucut ditancapkan ke tanah. Dari sini, data berguna untuk menghitung ketahanan penetrasi tanah sebagai Dynamic Cone Penetration Index.

Penggunaan Dynamic Cone Penetration Test memiliki beberapa manfaat, mulai dari: membantu penilaian material pemadatan dan kapasitas menahan bebannya,membantu menilai kontaminasi tanah dan integritas struktur penahanan, lebih mudah untuk penyelidikan tanah di lokasi awal yang berada di lokasi proyek terpencil, lebih cepat daripada metode pengujian lainnya karena memberikan data Real-Time, penilaian kondisi tanah secara alami, serta menghindari gangguan yang mungkin terjadi selama pengumpulan dan pengujian sampel.

Itulah jenis-jenis sondir mekanik yang dapat Anda pilih. Nah, bila Anda ingin membangun rumah atau gedung lebih dari 3 lantai dan memerlukan jasa sondir, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan memastikan uji sondir berjalan sesuai metode yang tepat!

Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu

Sumber: