Dynamic Cone Penetration Test

Dynamic Cone Penetration Test (DCPT), Cepat dan Terjangkau!

Dynamic Cone Penetration Test (DCPT) merupakan salah satu jenis uji sondir mekanik, seperti Cone Penetration Test (CPT) dan Standard Penetration Test (SPT) yang telah kita bahas dalam artikel sebelumnya.

Maka kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai Dynamic Cone Penetration Test mulai dari pengertian, peralatannya, hingga kelebihan dan kekurangan dari DCPT yang memiliki beberapa keunggulan!

A.   Apa itu Dynamic Cone Penetration Test (DCPT)?

Tahun 1985/1986 metode Dynamic Cone Penetration Test (DCPT) atau Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dikembangkan oleh Transport and Road Research Laboratory (TRL) di Inggris. Metode DCPT ini merupakan metode pengujian lapangan yang berfungsi untuk menilai kekuatan dan daya dukung tanah dasar. Selain itu, ternyata metode ini merupakan salah satu cara pengujian tanpa merusak atau Non Destructive Testing (NDT) pada pengujian tanah yang berguna sebagai lapis pondasi seperti batu pecah, pondasi bawah sirtu, stabilisasi tanah dengan semen atau kapur dan tanah dasar. Adapun jenis tanah yang cocok untuk pengujian tanah dengan metode DCPT pada jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah, seperti tanah urug atau tanah yang sengaja ditinggikan untuk keperluan tertentu.

Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari konus berbentuk kerucut dan palu berat yang dijatuhkan berulang kali untuk menghasilkan “blow” atau tumbukan. Setiap pukulan mengukur sejauh mana konus dapat menembus tanah dengan kedalaman penetrasi hingga sekitar 70 cm di bawah permukaan tanah. Setelah proses pengerjaan Dynamic Cone Penetration Test, maka akan memperoleh hasil penetrasi dan jumlah pukulan untuk menghitung ketebalan dan kekuatan lapisan tanah, serta mengidentifikasi perubahan dalam kondisi material di bawah permukaan. Hasil dari metode DCPT akan memberikan informasi mengenai nilai California Bearing Ratio (CBR) yang menggambarkan kekuatan tanah.

Berikut kode standar nasional yang mengatur Dynamic Cone Penetration Test untuk memastikan kualitas dan konsistensi pengujian:

  • ASTM D6951/D6951M-18: Standard Test Method for Use of the Dynamic Cone Penetrometer in Shallow Pavement Applications

Sesuai dengan standar yang berlaku, pengujian metode DCPT dapat dilakukan dengan cara yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan, menjamin hasil yang akurat dan dapat diterapkan di berbagai proyek geoteknik.

B.   Apa Saja Penggunaan Alat dalam Dynamic Cone Penetration Test?

Peralatan DCPT terdiri dari peralatan utama, alat bantu, dan personil yang bertugas. Berikut penjelasannya di bawah ini: 

1.   Peralatan Utama

Alat DCPT terdiri dari tiga bagian utama yang harus disambungkan dengan cukup kaku satu sama lainnya, sebagai berikut:

Atas

  • Pemegang.
  • Batang pada bagian atas dengan diameter 16 mm dan tinggi-jatuh 575 mm.
  • Penumbuk silinder berlubang dengan berat 8 kg.

Tengah

  • Landasan penahan penumbuk yang terbuat dari baja.
  • Cincin peredam kejut.
  • Pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman.

Bawah

  • Batang pada bagian bawah sepanjang 90 cm dengan diameter 16 mm.
  • Batang penyambung panjang antara 40 cm hingga 50 cm serta memiliki diameter 16 mm dengan ulir dalam di salah satu ujung dan ulir luar di ujung lainnya.
  • Mistar berskala sepanjang 1 meter yang terbuat dari plat baja.
  • Konus baja keras berbentuk kerucut pada bagian ujungnya dengan diameter 20 mm dan sudut 60° atau 30°.
  • Cincin pengaku.

2.   Alat Bantu

Peralatan bantu seperti cangkul, sekop, blencong, pahat, linggis, palu, core drill, serta alat ukur seperti pita ukur yang bisa dikunci, kunci pas, formulir lapangan, dan alat tulis untuk pengujian pada lapisan perkerasan beraspal.

3.   Personil

Pengujian DCPT melibatkan tiga teknisi, yaitu:

  • Satu orang untuk memegang peralatan yang sudah terpasang dengan tegak.
  • Satu orang untuk mengangkat dan menjatuhkan penumbuk.
  • Satu orang untuk mencatat hasil pengujiannya.

Penggabungan kedua alat dan personil yang bertugas ini, memastikan pengujian dapat berjalan dengan lancar, mulai dari persiapan pengukuran daya tanah secara akurat.

C.   Kelebihan & Kekurangan Dynamic Cone Penetration Test

Lantas apa aja sih kelebihan dan kekurangan yang ada pada DCPT? Berikut adalah kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

  1. Mampu mengidentifikasi perubahan lapisan tanah melalui perubahan kemiringan dari hasil pengujian.
  2. Dapat meminimalisir gangguan/perusakan permukaan tanah karena bersifat Non Destructive Testing (NDT).
  3. Dapat mengorelasikan hasil data kekuatan tanah dengan hasil uji lain, seperti nilai California Bearing Ratio (CBR).
  4. Memiliki biaya operasional yang terjangkau dan proses pengujian yang cepat.

Kekurangan

  1. Metode Dynamic Cone Penetration Test tidak cocok untuk material berbahan keras seperti batuan, aspal, atau beton.
  2. Penggunaan alat Dynamic Cone Penetration Test berulang kali pada tanah dengan lapisan keras atau pembuangan lapisan yang tidak sempurna dapat berisiko mengalami kerusakan.
  3. DCPT hanya mampu mengukur kekakuan tanah, tidak mampu mengukur kelembapan atau kepadatan tanah.

Jadi, Dynamic Cone Penetration Test adalah metode yang praktis dan ekonomis untuk mengukur kekakuan tanah, namun memiliki keterbatasan pada material keras dan hanya berfungsi untuk mengukur kekakuan tanpa informasi tambahan, seperti kelembaban atau kepadatan. Hal ini membuat DCPT ideal untuk pengujian cepat pada lapisan tanah lunak hingga sedang, tetapi kurang efektif pada kondisi material yang lebih keras atau kompleks.

Nah, bila Anda ingin membangun rumah atau gedung lebih dari 3 lantai dan memerlukan jasa sondir, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan memastikan uji sondir berjalan berdasarkan alat serta prosedur yang sesuai standar!

Oleh: Aditya Sidhiq Pratama & Glen Stevano Tanihatu

Sumber: