Telp: 0812-9233-7161
Sebelum memahami uji sondir, boring test, dan topografi lebih spesifik, ada baiknya mengenal beberapa istilah yang sering muncul dalam penyelidikan tanah untuk mempermudah memahami proses-proses penyelidikan tanah. Istilah-istilah tersebut mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang. Namun, istilah-istilah ini juga dapat membantu Anda memahami penjelasan dari kontraktor yang bertugas membangun rumah atau tempat usaha Anda. Ada istilah apa saja? Berikut beberapa istilah umum dalam penyelidikan tanah.
- Kohesi: gaya tarik-menarik yang bersifat menahan di antara molekul atau partikel sejenis dalam suatu benda atau zat
- Adhesi: ketahanan geser antara tanah dan struktur penahan, seperti tiang baja, beton, kayu, atau dinding penahan.
- Tanah Tanpa Kohesi: Tanah berjenis pasir dan kerikil (Tanah Granular) yang memiliki nilai kohesi hampir dengan nol
- Tanah Kohesif: Tanah jenis lempung dengan sudut gesekan internal mendekati nol.
- Daya Dukung: Kemampuan tanah untuk menopang beban fondasi tanpa kegagalan geser.
- Faktor Daya Dukung: Faktor dalam persamaan daya dukung yang biasanya berhubungan dengan sudut gesekan internal tanah dan didapatkan secara empiris.
- Muka Air Tanah: batas atas zona kandungan air yang jenuh.
- Penurunan Muka Air Tanah: Besarnya penurunan muka air tanah, biasanya di dekat sumur yang dipompa.
- Pengerukan: proses, cara, perbuatan mengeruk atau mengerukkan tanah dari dasar laut, Sungai, atau danau untuk memperdalam jalur air untuk perjalanan air.
- Tanggul: atau bagian tanah yang ‘terbangun’ adalah tambak (pematang besar) di tepi sungai dan sebagainya untuk menahan air.
- Sesar: Retakan geser pada massa batuan tempat terjadinya pergerakan.
- In-situ: Kondisi lapangan atau tempat yang ada sebagaimana keadaan aslinya dan tidak terganggu.
- Tiang Pancang: tiang utama yang tegak terhunjam ke tanah sebagai penguat atau penyangga bangunan (rumah dan sebagainya)
- Tanah Liat: Partikel tanah yang memiliki ukuran lebih kecil dan lebih halus daru 0,002 mm.
- Tanah Liat Ekspansif / Reaktif: Tanah liat yang mudah mengembang atau membengkak karena sensitif terhadap air.
- Tanah Liat Retak: Tanah liat yang memiliki jaringan internal retakan atau pemisahan sempit sehingga kedalaman dan lebarnya cenderung meningkat setelah mengering.
- Tanah Berbutir Kasar: Tanah yang lebih dari 50% berat butiran tertahan pada saringan No. 200 (0,075 mm).
- Tanah Berbutir Halus: Biasanya merupakan tanah lanau dan tanah liat yang mengandung partikel lebih kecil dari saringan No. 200 atau berukuran 0,075 mm.
- Tanah Homogen: Massa tanah yang tanahnya memiliki sifat indeks dan teknik yang sama.
- Tanah Sisa: Tanah yang telah terbentuk di suatu tempat.
- Tanah Sedimen: terbentuk dari pengendapan tanah berbutir halus di dalam air.
- Likuifaksi: Kekuatan geser tanah tak kohesif menurun drastis dan tiba-tiba akibat keruntuhan struktur tanah. Keruntuhan struktur tanah ini terjadi karena regangan geser kecil yang terkait dengan peningkatan tekanan air pori yang tiba-tiba, tetapi bersifat sementara. Masalah ini biasanya terjadi pada pasir yang terendam dengan gradasi buruk di kedalaman 50 kaki atas tanah dasar di lingkungan yang rawan gempa.
- Frictional Resistance: Gaya gesek yang terjadi antara penetrometer dan tanah saat mengalami tekanan.
- Tip Resistance: Besaran gaya untuk menembus ujung penetrometer ke dalam tanah.
- Cone Penetration Resistance (qc): Nilai yang berguna untuk mengklasifikasikan jenis tanah dan memperkirakan daya dukungnya, dengan menghitung dari tip resistance dan dibagi dengan luas penampang ujung penetrometer.
- Sleeve Friction Resistance (fs): Nilai yang berguna untuk memperkirakan karakteristik geser tanah dengan menghitung dari frictional resistance dan dibagi dengan luas permukaan lateral penetrometer.
- Friction Ratio (Rf): berguna untuk membedakan jenis tanah kohesif dan non-kohesif, berasal dari pembandingan antara sleeve friction resistance dan cone penetration resistance.
- Boring Log: Catatan rinci tentang penemuan kondisi tanah selama boring test, seperti jenis tanah, warna, tekstur, kepadatan, dan kedalaman setiap lapisan.
- Sampel Tanah Tidak Terganggu: Sampel tanah sebagai hasil dari boring test tanpa mengganggu struktur alaminya dan berguna untuk menentukan sifat mekanis tanah, seperti kekuatan geser dan kompresibilitas dalam pengujian laboratorium.
- Sampel Tanah Terganggu: Sampel tanah sebagai hasil dari boring test yang telah terganggu strukturnya dan berguna untuk menentukan sifat fisik tanah, seperti kadar air dan klasifikasi tanah dalam pengujian laboratorium.
- Elevasi: Ketinggian suatu titik di atas permukaan laut dengan satuan meter.
- Kontur: Garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama dan berguna untuk menggambarkan bentuk permukaan tanah.
- Slope: Kemiringan permukaan tanah dengan pengukuran dalam derajat atau persen.
- Drainase: Cara air mengalir di atas dan di bawah permukaan tanah.
- Landform: Bentuk fisik permukaan tanah, seperti bukit, lembah, atau dataran.
Selain istilah-istilah di atas, masih banyak istilah dalam penyelidikan tanah lainnya yang mengacu pada satuan hitung dalam fisika. Namun, Anda tak perlu pusing dengan istilah-istilah dalam pengukuran tersebut, serahkan saja uji penyelidikan tanah pada ahlinya!
Oleh: Rastianta Rinandani & Glen Stevano Tanihatu
Sumber: