Telp: 0812-9233-7161
Peta adalah gambaran permukaan bumi dalam skala tertentu untuk menyimpan dan menyajikan data mengenai kondisi permukaan bumi yang umumnya dapat memberi informasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pada suatu proyek pembangunan. Ada berbagai macam peta, mulai dari yang sederhana hingga rumit dengan berbagai ukuran skala dan perbedaan fungsinya. Salah satu jenis peta adalah peta topografi.
Sebelum memahami peta topografi secara lebih spesifik, mari memahami jenis-jenis peta terlebih dulu agar lebih mudah membedakan peta topografi dengan jenis peta tematik yang sering dianggap sama. Simak artikel ini untuk lebih jelasnya!
A. Jenis-Jenis Peta berdasarkan Isinya
Peta terbagi menjadi beberapa jenis menurut isi, skala, dan bentuknya. Namun, artikel ini hanya akan membahas secara spesifik jenis peta berdasarkan isinya, yaitu:
1. Peta Umum
a. Peta Topografi
Peta yang menggambarkan relief permukaan bumi serta tinggi rendahnya permukaan bumi, seperti ketinggian gunung, pegunungan, lembah, sungai, danau, lereng, tebing, dataran rendah, dataran tinggi, dasar laut, vegetasi, dan bangunan yang terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Peta Planimetrik: menyajikan beberapa jenis unsur permukaan bumi tanpa informasi ketinggian.
- Peta Kadaster: menyajikan data mengenai kepemilikan tanah, ukuran, dan bentuk lahan, serta beberapa informasi lainnya.
- Peta Bathimetrik: menyajikan informasi kedalaman dan bentuk dasar laut.
b. Peta Korografi
Peta berskala sedang yang secara umum menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi.
c. Peta Kartografi
Peta yang hanya menggambarkan sebagian permukaan bumi, seperti hanya menggambarkan benua di dunia atau setengah globe.
d. Peta Dunia
Peta yang menggambarkan dunia secara keseluruhan sehingga berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang luas.
2. Peta Khusus (Tematik)
Peta yang menggambarkan kondisi demografi secara umum dengan area geografi tertentu serta memiliki beberapa jenis, antara lain:
a. Peta Cuaca
Peta yang digunakan oleh BMKG untuk menggambarkan situasi sirkulasi dan cuaca pada waktu tertentu sesuai dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah.
b. Peta Curah Hujan
Sama seperti peta cuaca, peta curah hujan biasanya digunakan oleh BMKG karena menampilkan informasi persebaran curah hujan yang ada di suatu wilayah.
c. Peta Kepadatan Penduduk
Biasanya digunakan oleh dinas sosial karena menggambarkan persebaran dan perbandingan jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan luas daerahnya.
d. Peta Persebaran Flora dan Fauna
Peta yang berisi persebaran keberadaan flora dan fauna di suatu wilayah secara detail, sehingga dapat mengetahui di mana saja letak flora dan fauna dapat hidup atau daerah asalnya.
B. Perbedaan Peta Topografi dan Tematik
Untuk memahami perbedaan peta topografi dan tematik lebih jauh, berikut perbedaannya:
- Tujuan: Peta topografi bertujuan untuk perencanaan dan studi geografis, navigasi, kegiatan luar ruangan, dan analisa geomorfologi, sedangkan peta tematik bertujuan untuk menganalisa sebaran suatu fenomena, mengidentifikasi pola dan tren, memvisualisasikan data statistik dan geografis, serta perencanaan dan pengambilan keputusan.
- Informasi: Informasi dari peta topografi adalah relief permukaan bumi (garis kontur, simbol elevasi, warna elevasi), fitur alami (Sungai, danau, hutan), dan fitur buatan manusia (jalan, jembatan, bangunan). Sementara itu, peta tematik menyajikan informasi mengenai tema atau fenomena tertentu (misalnya: persebaran penduduk, kepadatan penduduk, penggunaan lahan), serta data statistic dan geografis.
- Simbol dan Warna: Pada peta topografi, garis kontur berwarna hitam dengan simbol khusus untuk fitur alami dan buatan manusia serta warna elevasi untuk menunjukkan ketinggian. Adapun pada peta tematik, simbol dan warna bervariasi tergantung pada tema peta.
C. Apakah Peta Topografi dan Tematik Dapat Digunakan Bersama?
Peta topografi dan peta tematik dapat digunakan bersamaan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan komprehensif mengenai suatu wilayah, contohnya:
- Perencanaan Pembangunan: Peta topografi berguna untuk memahami relief permukaan bumi, sedangkan peta tematik menunjukkan jenis tanah, penggunaan lahan, atau infrastruktur dapat membantu dalam menentukan lokasi yang ideal untuk pembangunan.
- Manajemen Bencana: Peta topografi berguna untuk mengidentifikasi daerah yang rawan bencana alam, seperti banjir atau tanah longsor, sedangkan peta tematik menunjukkan persebaran penduduk atau infrastruktur penting dapat membantu dalam perencanaan evakuasi dan penanggulangan bencana.
- Penelitian Ilmiah: Para ilmuwan dapat menggunakan peta topografi untuk mempelajari geomorfologi suatu wilayah, sedangkan peta tematik yang menunjukkan pola vegetasi, curah hujan, atau temperatur dapat membantu dalam memahami proses ekologi dan iklim.
Peta topografi dan peta tematik saling melengkapi dan memberikan informasi yang berbeda. tetapi sama penting. Penggunaan kedua jenis peta ini secara bersamaan dapat membantu dalam memahami suatu wilayah dengan lebih baik dan membuat keputusan yang lebih detail.
Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu
Sumber: