survei trilaterasi

Survei Trilaterasi dan Perbedaannya dengan Triangulasi

Sebelumnya kita telah membahas triangulasi sebagai salah satu metode survei topografi. Nah, pada artikel kali ini akan membahas lebih jauh mengenai survei trilaterasi yang menurut banyak orang masih sulit dibedakan dengan triangulasi.

Dalam praktiknya di lapangan, trilaterasi digunakan dalam GPS. Namun, apakah survei trilaterasi dan triangulasi dapat digabungkan? Untuk mengetahui selengkapnya mengenai survei trilaterasi, simak artikel berikut ini!

A. Apa Itu Survei Trilaterasi?

Trilaterasi merupakan metode perhitungan posisi dengan menghitung jarak pada minimal tiga titik tetap dalam ruang 2D atau empat titik tetap dalam ruang 3D untuk mengetahui posisi suatu objek. Dalam metode ini perlu menemukan titik potong serangkaian lingkaran seperti dalam diagram Venn. Dengan peralatan dan teknologi EDM, memungkinkan trilaterasi mengukur panjang secara akurat pada berbagai kondisi lapangan.

Sama seperti triangulasi, trilaterasi juga terdiri atas serangkaian segitiga bersambung maupun tumpang tindih. Dalam pendirian stasiun trilaterasi, prosedur lapangannya sama dengan prosedur triangulasi. Bedanya, terdapat pengukuran panjang setiap sisi dan arah atau sudut untuk menentukan azimuth.

B. Survei Trilaterasi dan Kaitannya dengan GPS

GPS (Global Positioning System) menggunakan trilaterasi untuk:

  1. Mengukur jarak antara satelit dan penerima GPS di permukaan bumi untuk menentukan titik koordinat yang tepat. Jarak kemudian diukur berdasarkan waktu yang diperlukan sinyal untuk sampai ke satelit penerima. Dalam hal ini membutuhkan setidaknya tiga satelit di orbit. Namun, seringkali membutuhkan satelit keempat untuk meningkatkan akurasi waktu pada jam internal penerima GPS. Satelit mungkin tidak tepat berada di sudut-sudut langit dalam navigasi GPS, tetapi dengan mengirim sinyal menggunakan kode C/A, dapat terlihat seberapa jauh lokasi tersebut.
  2. Penerima GPS dapat menghitung posisi dalam tiga dimensi, yaitu lintang, bujur, dan ketinggian berdasarkan jarak dari beberapa satelit tersebut.

C. Perbedaan Survei Trilaterasi dan Triangulasi

Banyak orang yang masih sering menganggap trilaterasi dan triangulasi adalah metode yang sama. Pemanfaatan keduanya dalam survei, navigasi, dan geolokasi memang sama-sama untuk mengetahui posisi suatu titik melalui pengukuran sudut atau jarak ke titik tersebut melalui titik lainnya. Akan tetapi, keduanya memiliki beberapa perbedaan, antara lain:

 1. Prinsip

Seperti yang telah dijelaskan di atas, trilaterasi mengukur jarak dari titik yang tidak diketahui ke tiga atau empat titik yang diketahui. Sementara itu, triangulasi mengukur sudut dalam segitiga yang terbentuk dari tiga titik yang diketahui.

 2. Pengaplikasian dan Peralatan

Dalam pengaplikasiannya, trilaterasi menjadi dasar untuk perkembangan teknologi GPS modern sehingga peralatannya pun berupa seperti penerima GPS. Sementara itu, walaupun triangulasi juga dapat beradaptasi dengan teknologi baru, umumnya pengaplikasian triangulasi hanya dalam survei dan pemetaan tradisional dengan peralatan seperti theodolit atau instrumen serupa.

3. Sinyal dan Biaya

Triangulasi berbeda dengan trilaterasi yang menggunakan sinyal sebagai analog untuk jarak. Triangulasi masih bergantung pada perbedaan waktu dalam penerimaan sinyal tag, yang mana sinyal ini bergerak dalam kecepatan cahaya dan membutuhkan biaya alat ukur yang lebih mahal.

4. Contoh Penggunaan

Penggunaan trilaterasi biasanya lebih banyak dalam navigasi GPS dan layanan geolokasi, sedangkan penggunaan triangulasi umumnya untuk survei tanah, pemetaan, dan arsitektur.

Saat ini lebih banyak perusahaan yang menggunakan trilaterasi, karena adanya teknologi BLE (Bluetooth Low Energy) atau ultrasonik yang lebih mudah daripada triangulasi. Di mana dalam triangulasi memerlukan pengetahuan tentang lokasi dan rotasi spasial serta pengukuran yang lebih sensitif.

 D. Bisakah Menggabungkan Keduanya?

Sistem gabungan trilaterasi dan triangulasi terdiri atas jaringan segitiga tempat semua sudut dan panjang diukur. Sistem ini merupakan jaringan terkuat untuk menciptakan kontrol horizontal karena mencakup area yang sangat luas. Namun, perlu memperhitungkan kelengkungan bumi dan karena itulah survei ini bersifat geodetik. Dengan tingkat akurasi trilaterasi yang mencapai 1-2m dan triangulasi yang mampu mencapai akurasi 0,5 m, keduanya dapat saling melengkapi serta menambah tingkat akurasi dan redundansi.

Nah, bila Anda ingin membangun gedung bertingkat atau lainnya dan memerlukan jasa survei topografi, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan menghasilkan peta topografi yang akurat!

Klik tombol WhatsApp sekarang!

Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu

Sumber: