Telp: 0812-9233-7161
Setelah kita membahas Wash Boring, Percussion Drilling, Rotary Drilling, Auger Boring, Continuous Sampling, Displacement Boring, hingga Vane Shear Test, kali ini kita akan membahas jenis boring test terakhir yaitu Borehole Logging. Borehole Logging sering dianggap sama dengan Well Logging, akan tetapi benarkah demikian? Untuk mengetahui selengkapnya, simak artikel berikut!
A. Apa Itu Borehole Logging
Borehole Logging atau Downhole Logging adalah metode penyelidikan geoteknik yang terbilang ekonomis dan ramah lingkungan dalam mengumpulkan sampel. Metode ini juga mampu mengambil sampel lebih dalam daripada metode lainnya. Borehole Logging memberikan informasi mengenai kondisi bawah permukaan, seperti pergerakan tanah, tingkat air tanah, tekanan pori, kekuatan material, dan permeabilitas yang kemudian berguna dalam pengembangan model geoteknik yang mendasari desain rekayasa proyek. Namun demikian, perlu melakukan pencatatan informasi secara rinci mengenai proyek, lokasi, metode pengeboran, serta hasil uji laboratorium dan in situ dengan memerhatikan standar AS 1726-1993 dan Formulir Istilah dan Simbol Geoteknik TMR.
Sebelum melakukan pengujian, perlu mempersiapkan perencanaan yang matang, mulai dari peninjauan laporan, pembuatan model geoteknik, dan evaluasi dampak lingkungan, tergantung tujuan penyelidikan tanah tersebut. Selain itu, perlu melakukan pendekatan yang konsisten dalam menyusun laporan dengan mencakup klasifikasi serta deskripsi tanah dan batuan, juga pencatatan mengenai jenis mata bor dan interval kedalaman.
Di sisi lain, Borehole Logging berfungsi mendokumentasikan kondisi geologi di lokasi pengeboran, mencakup deskripsi material tanah dan batuan serta hasil uji lapangan, seperti uji penetrasi standar (SPT) untuk menilai sifat tanah. Teknik pencatatan biasanya menggunakan video, resistivitas, dan suhu untuk menghemat waktu. Perolehan data tersebut berguna untuk memahami pola rekahan, aliran fluida, dan sifat struktur geologi.
Proses ini juga memerlukan penggunaan peralatan dan teknik khusus untuk memastikan penyimpanan sampel tanah yang tepat agar dapat melakukan analisa lebih lanjut di laboratorium. Karena itulah, metode ini dianggap sebagai cara yang efektif dan efisien untuk memperoleh informasi mengenai sifat material bawah tanah dan mendukung desain proyek konstruksi yang aman dan berkelanjutan.
B. Apa Saja Alat yang Digunakan pada Pengujian Ini?
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam Borehole Logging, yaitu:
- Formulir Istilah dan Simbol Geoteknik TMR (F:GEOT017);
- Lembar Catatan Bor Geoteknik Kosong;
- Lembar Data Pengeboran Bor TMR (F:GEOT026);
- Lembar Input Data Pencatatan Inti TMR (F:GEOT199);
- Formulir Catatan Cacat Terperinci TMR (F:GEOT533);
- Kantong plastik snap-lock yang dapat ditutup kembali;
- Spidol permanen;
- Ember berisi air dan botol semprot air;
- Saringan plastik;
- Pita pengukur, penggaris, busur derajat;
- Spatula/pisau;
- Palu geologi;
- Penetrometer Saku; dan
- Lensa genggam.
Selain peralatan di atas, masih banyak peralatan lain yang mungkin diperlukan dalam pengujian di lapangan dan laboratorium.
Baca Juga: Mengenal Alat-Alat Boring Test dalam Penyelidikan Tanah
C. Bagaimana Prosedur Borehole Logging?
Borehole Logging berlangsung pada saat pengeboran di lapangan sambil berinteraksi dengan pengebor. Hal ini untuk memastikan bahwa pengambilan, pengemasan, dan pengkotakan sampel inti tanah berlangsung dengan prosedur yang tepat. Lokasi pencatatan harus mendapat cahaya yang cukup dan memiliki ventilasi untuk perputaran udara yang baik serta memiliki ruang kerja yang memadai untuk meletakkan beberapa baki inti. Bila lokasi pencatatan berada di tempat yang tertutup, perlu adanya alat penghisap debu dan udara agar Borehole Logging tetap dapat memberikan hasil maksimal.
D. Samakah Borehole Logging dengan Well Logging?
Banyak yang mengira Borehole Logging sama dengan Well Logging, padahal ternyata keduanya berbeda. Lantas apa saja perbedaan keduanya?
1. Pengukuran
Borehole Logging mengukur berbagai sifat fisik batuan secara terus menerus. Biasanya, Borehole Logging dapat menilai potensi keberadaan sumber daya, seperti minyak, gas, atau air sehingga dapat menilai stabilitas tanah dan potensi bahaya. Sementara itu, Well Logging menggunakan berbagai alat untuk mengukur sifat fisik formasi batuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari seluruh lubang sumur.
2. Pengaturan Waktu
Borehole Logging adalah proses dinamis yang berlangsung saat pengeboran dengan menurunkan alat pencatatan ke lubang bor. Alhasil metode ini memberikan data waktu real-time sesuai formasi yang ditemukan sehingga memungkinkan penyesuaian strategi pengeboran berdasarkan informasi tersebut. Adapun Well Logging merupakan proses pencatatan statis yang terjadi setelah rig pengeboran berhenti beroperasi dan sumur mencapai kedalaman akhir.
3. Tujuan
Borehole Logging bertujuan untuk mengeksplorasi dan memberikan penilaian awal, sehingga membantu dalam mengidentifikasi zona potensial dan mengetahui susunan geologi di seluruh area yang sedang dibor. Sementara itu, Well Logging bertujuan untuk mengevaluasi seluruh lubang sumur untuk penyelesaian dan produksi dengan mengidentifikasi titik-titik utama, sehingga memungkinkan teknisi dalam membuat keputusan yang tepat mengenai penempatan casing, mengidentifikasi zona yang cocok untuk aktivitas produksi, dan menentukan karakteristik zona potensial.
4. Ruang Lingkup Data
Borehole Logging menghasilkan data khusus untuk bagian lubang bor yang sedang dibor, sehingga memberikan gambaran lokal mengenai formasi geologi dan sifat-sifatnya. Adapun Well Logging memberikan cakupan data yang lebih luas hingga seluruh kedalaman lubang. Selain itu, Well Logging juga memberikan rincian seluruh penemuan formasi dari permukaan tanah hingga dasar.
5. Akuisisi Data
Borehole Logging mengumpulkan data secara real-time sehingga memungkinkan untuk melakukan analisa dan pengambilan keputusan segera. Sementara itu, untuk melakukan analisa data Well Logging masih memerlukan pengambilan alat dari lubang sumur.
6. Kompleksitas Data
Kumpulan data Well Logging terbilang lebih mudah dibaca karena bersifat terlokalisasi, sedangkan data Borehole Logging terbilang lebih kompleks karena membutuhkan lebih banyak informasi untuk mengintegrasikan data.
E. Kapan Menggunakan Borehole Logging?
Biasanya, Borehole Logging digunakan pada saat-saat berikut ini:
- Pada tahap awal proyek eksplorasi baru untuk mengetahui zona dengan kandungan sumber daya alam tertentu.
- Untuk melakukan investigasi geoteknik pada proyek konstruksi dan mengetahui sifat tanah, mulai dari kekuatan, kepadatan, dan potensi keberadaan bahaya, sehingga dapat merancang fondasi bangunan dan infrastruktur yang stabil.
- Menjaga stabilitas lubang sumur selama pengeboran, karena dapat memastikan pengeboran berjalan aman dan efisien.
Sementara itu, Well Logging biasanya digunakan pada saat:
- Setelah pengeboran selesai, untuk memberikan gambaran terperinci dalam merancang strategi penyelesaian dengan produksi yang optimal.
- Untuk eksplorasi hidrokarbon dan melihat karakteristik reservoir minyak dan gas potensial dalam menilai potensi produktivitas sumur dan merancang strategi ekstraksi yang efisien.
- Mengevaluasi nilai integritas lubang sumur dan mengidentifikasi potensi masalah sehingga sumur dapat digunakan dengan aman.
F. Bisakah Menggunakan Borehole Logging dan Well Logging Bersamaan?
Sangat mungkin untuk menggunakan Borehole Logging dan Well Logging bersamaan. Hal ini agar mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai bawah permukaan di seluruh proyek sehingga dapat mengoptimalkan penempatan dan strategi serta memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat untuk penyelesaian dan produksi. Jadi, melalui dua metode ini, ahli geologi dan insinyur dapat menavigasi kompleksitas di bawah permukaan yang mengarah pada proyek eksplorasi, penyelesaian, dan ekstraksi sumber daya yang efektif.
Nah, bila Anda ingin membangun gedung bertingkat atau lainnya dan memerlukan jasa boring test, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan memastikan boring test berjalan sesuai standar keamanan yang berlaku!
Klik tombol WhatsApp sekarang!
Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu
Sumber:
- https://www.geoengineer.org/education/site-characterization-in-situ-testing-general/borehole-logging
- https://www.socotec.co.uk/media/blogs/borehole-logging-and-borehole-logs
- https://mundellassociates.com/services/geophysics/techniques/borehole-logging/
- https://www.mygeoworld.com/resources/blog/geotechnical-borehole-logging-and-software
- https://www.tmr.qld.gov.au/-/media/busind/techstdpubs/Geotechnical/Geotech-Borehole-Logging/Geotechnical-Borehole-Logging.pdf?la=en
- https://www.esimtech.com/borehole-logging-and-well-logging-understanding-the-differences.html