Prosedur Sondir

Prosedur Sondir dalam Penyelidikan Tanah yang sesuai Standar

Mungkin hanya sedikit orang yang mengetahui prosedur sondir dalam penyelidikan tanah. Tak sedikit masyarakat awam yang langsung memercayakan pengerjaan dan hasilnya tanpa benar-benar memahami secara garis besar bagaimana prosedur uji sondir dalam penyelidikan tanah.

Padahal, walaupun uji sondir cukup memerlukan waktu beberapa jam saja, tetapi prosedur pengujian tetap harus sesuai dengan standar nasional yang berlaku agar mendapat hasil yang akurat dan aman. Lantas, bagaimana prosedur sondir dalam penyelidikan tanah yang sesuai dengan standar nasional tersebut? Berikut penjelasannya.

Prosedur Sondir dalam Penyelidikan Tanah

1.   Persiapan:

  1. Sebelum melakukan uji sondir, perlu untuk mendapat izin dari pemilik tanah atau pihak yang berwenang untuk melakukan pengujian;
  2. Selanjutnya, tentukan lokasi sondir dan tandai titik-titiknya;
  3. Siapkan peralatan sondir yang sesuai dengan kondisi tanah;
  4. Lakukan kalibrasi alat sondir untuk memastikan akurasinya minimum 1 kali dalam 3 tahun pada saat diperlukan, sesuai dengan persyaratan kalibrasi yang berlaku;
  5. Siapkan lubang untuk penusukan konus pertama kalinya, biasanya gali dengan linggis sedalam sekitar 5 cm;
  6. Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah pada kedudukan yang tepat sesuai dengan letak rangka pembeban;
  7. Setel rangka pembeban, sehingga kedudukan rangka berdiri vertikal;
  8. Pasang manometer 0 MPa s.d 2 MPa dan manometer 0 MPa s.d 5 MPa untuk penyondiran tanah lembek, atau pasang manometer 0 MPa s.d 5 MPa dan manometer 0 MPa s.d 25 MPa untuk penyondiran tanah keras;
  9. Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik menggunakan kunci piston, dan jika kurang tambahkan oli serta cegah terjadinya gelembung udara dalam sistem;
  10. Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik berada tepat di atasnya;
  11. Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan dengan memutar baut pengecang, sehingga rangka pembeban berdiri kokoh dan terikat kuat pada permukaan tanah. Apabila tetap bergerak pada waktu pengujian, tambahkan beban mati di atas balok-balok penjepit;
  12. Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong serta kepala pipa dorong; dalam kedudukan ini batang dalam selalu menonjol keluar sekitar 8 cm di atas kepala pipa dorong. Jika ternyata kurang panjang,tambahkan dengan potongan besi berdiameter sama dengan batang dalam.

2.   Pelaksanaan:

  1. Tegakkan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada kedudukan yang tepat;
  2. Dorong/tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan hidraulik hanya akan menekan pipa dorong;
  3. Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian;
  4. Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik hanya menekan batang dalam saja;
  5. Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi konus berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s ± 5. Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena akan mengacaukan pembacaan data;
  6. Baca perlawanan konus pada penekanan batang dalam sedalam kira-kira 4 cm pertama dan catat pada formulir.
  7. Baca jumlah perlawanan geser dan perlawanan konus pada penekanan batang sedalam + 4 cm yang kedua.
  8. Bila qc < kapasitas alat, ulangi langkah-langkah pengujian tersebut di atas hingga nilai perlawanan konus mencapai batas maksimumnya (sesuai kapasitas alat) atau hingga kedalaman maksimum 20 m s.d 40 m tercapai atau sesuai dengan kebutuhan. Hal ini berlaku baik untuk sondir ringan ataupun sondir berat.

3.   Penyelesaian:

  1. Cabut pipa dorong, batang dalam dan konus ganda dengan mendorong/menarik kunci pengatur pada posisi cabut dan putar engkol berlawanan arah jarum jam;
  2. Tutup lubang yang terbentuk akibat pengujian sondir dengan tanah atau material lainnya agar tidak menimbulkan celaka bagi orang lain;
  3. Olah data perlawanan konus dan geseran geser untuk mendapatkan profil tanah dan parameter geoteknik lainnya;
  4. Menyusun laporan hasil uji sondir yang berisi informasitentang:
  5. Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan, dan tanggal pengujian;
  6. Nama penguji, nama pengawas, dan nama penanggung jawab hasil uji dengan disertai tanda tangan (paraf) yang jelas;
  7. Jumlah pengujian, koordinat lokasi atau sketsa situasi letak, elevasi tanah dan muka air tanah (bila memungkinkan);
  8. Tipe ujung alat penetrasi yang digunakan, tipe mesin bercabang, informasi kalibrasi ujung alat dan cabang atau kedua-duanya; serta
  9. Catat setiap penyimpangan pada waktu pengujian.

Untuk lebih mudah memahami prosedur sondir dalam penyelidikan tanah, berikut bagan alur prosedur sondir secara garis besar.

Nah, bila Anda ingin membangun rumah atau gedung lebih dari 3 lantai dan memerlukan jasa sondir, percayakan saja pada ahlinya! Marigo Jaya Perkasa akan siap membantu Anda dan memastikan uji sondir berjalan berdasarkan prosedur yang sesuai standar!

Oleh: Rastianta Rinandani dan Glen Stevano Tanihatu

Sumber:

Standar Nasional Indonesia 2827:2008