Telp: 0812-9233-7161
Sebelum memulai suatu proyek pembangunan, uji sondir merupakan tahapan krusial dalam penyelidikan tanah. Pemahaman akan uji sondir sangatlah penting bagi Anda yang berencana melakukan pembangunan properti baik untuk keperluan bisnis maupun pribadi, seperti membedakan uji sondir dengan pengujian tanah lainnya.
Uji sondir menjadi salah satu hal yang harus dilakukan dalam proses investigasi geoteknik sebelum pembangunan. Ada 3 jenis uji sondir ini yakni Cone Penetration Test (CPT), Standard Penetration Test (SPT), dan Dynamic Cone Penetration Test. Uji ini akan menentukan karakteristik tanah melalui banyak faktor esensial guna mendesain pondasi kokoh, aman dan efektif. Segera pastikan apa saja faktor yang mempengaruhi uji sondir lewat artikel di bawah ini :
A. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Cone Penetration Test (CPT)
Metode cone penetration test banyak digunakan karena mampu menyajikan data geoteknik yang cepat, akurat, dan real-time. Berikut yakni faktor utama dalam uji sondir CPT :
1. Jenis Tanah
Faktor pertama yang mempengaruhi hasil CPT adalah tanah dengan jenis pasir, lempung, atau kerikil sangat berpengaruh. Tanah yang padat atau berlapis biasanya menghasilkan data lebih tinggi daripada tanah lunak.
2. Kelembaban Tanah
Air dalam tanah juga mampu mempengaruhi kekuatan dan kepadatan tanah. Semakin basah, hasil uji CPT bisa lebih rendah atau tidak stabil nantinya.
3. Tekanan Tanah (Vertikal Efektif)
Jika semakin dalam tanah diuji, maka tekanan yang bekerja pada tanah akan bertambah. Ini bisa mempengaruhi nilai resistansi dari kerucut selama pengujian CPT.
4. Kedalaman Uji
Tidak hanya itu, sifat tanah bisa berubah seiring bertambahnya tingkat kedalaman yang sedang di uji. Maka, hasil CPT bisa berbeda-beda tergantung seberapa dalam kerucut alat CPT ini menembus tanah.
5. Gangguan Saat Pengujian
Bila tanah yang sedang diuji dengan CPT terganggu baik dari banyak faktor eksternal, bisa bikin data jadi meleset loh! Jadi, proses pengujian CPT harus hati-hati dan minim gangguan.
Baca Juga: 35 Istilah dalam Penyelidikan Tanah yang Umum Digunakan
6. Korelasi Empiris
Berikutnya, menginterpretasikan hasil CPT menggunakan rumus dari penelitian sebelumnya. Nah, faktor penting salah satunya yakni ketepatan dalam memilih korelasi penelitian menjadi acuan agar data tetap akurat.
7. Lapisan Tanah yang Bervariasi
Jika lapisan tanah bercampur-campur. Misalnya ada pasir di antara lempung, maka hasil CPT juga akan ikut berubah dan harus dianalisa lebih detail agar hasil lebih tepat.
8. Teknik & Operator Pengujian
Selain itu, teknik pengujian dan siapa yang mengerjakannya juga penting! Pengujian harus menggunakan metode yang tepat dan teknisi berpengalaman serta profesional supaya hasilnya valid.
B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Standard Penetration Test (SPT)
Selanjutnya, kita akan beralih pada jenis uji sondir berikutnya yaitu, Standard Penetration Test (SPT). Ini adalah sebuah metode uji tanah in-site yang paling umum guna menilai kekuatan dan karakteristik tanah. Lalu faktor-faktor yang mempengaruhi hasil uji SPT, simak di bawah ini :
1. Jenis Tanah yang Diuji
Jika tanah berpasir menghasilkan nilai N tinggi karena lebih tahan terhadap penetrasi, sedangkan tanah lempung hasilnya lebih rendah. Sementara itu, tanah campuran seperti kerikil-lempung atau pasir-lempung membawa hasil tidak konsisten karena variasi kepadatan dan kohesi antar lapisan tanahnya.
2. Kondisi Kejenuhan Air Tanah
Berikutnya, kondisi kejenuhan air pada tanah. Hal ini menghasilkan nilai N lebih tinggi atau rendah tergantung tekanan air pori. Pada kondisi tertentu, air di dalam pori-pori tanah bisa menahan gaya tumbukan, sehingga mengurangi perlawanan terhadap split spoon, berakibat nilai uji kurang akurat.
3. Energi dan Efisiensi Penumbukan (Hammer Energy Ratio)
Jumlah penggunaan energi saat penumbukan dengan alat SPT pun berpengaruh. Perbedaan energi bisa tergantung dari alat, tali, atau sistem tekanan itu sendiri mempengaruhi nilai N. Maka, mesti ditentukan standar acuan energy ratio, agar data antar proyek bisa dibandingkan secara konsisten.
4. Kecepatan dan Konsistensi Pukulan Operator
Operator bergerak dengan kecepatan maupun ritme yang tidak konsisten saat proses memukul dapat menyebabkan ketidakakuratan. Idealnya, pukulan dilakukan dengan kecepatan dan ritme yang seragam guna hasil akurat.
5. Diameter dan Kondisi Lubang Bor
Berikutnya, hal sepele yang tidak kalah penting, faktor diameter lubang bor. Apabila dibuat terlalu besar justru mengurangi tahanan tanah di sekeliling split spoon, hingga penetrasi terlalu mudah dan nantinya hasil N rendah. Sebaliknya, lubang terlalu sempit bisa menyulitkan penetrasi dan meningkatkan nilai N secara tidak wajar.
6. Pengaruh Air Pembilas dan Gangguan Tanah
Lalu,penggunaan air saat pengeboran bisa membuat pelunakan tanah atau erosi partikel halus di sekitar lubang bor. Hal ini merusak struktur asli tanah dan menurunkan akurasi hasil uji.
7. Kondisi Peralatan dan Keahlian Operator
Split spoon yang aus, batang bor bengkok, atau sistem penumbukan yang tidak sesuai standar bisa mempengaruhi hasil secara signifikan. Begitu pula pengalaman operator sangat penting dalam memastikan prosedur sondir telah berjalan sesuai standar dan efektif tanpa kesalahan teknis.
C. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Dynamic Cone Penetration Test (DCP)
Metode ini minim limbah pengeboran, bisa dilakukan di lapangan, serta mudah diaplikasikan dan dapat digunakan untuk evaluasi kualitas konstruksi jalan dan pondasi dangkal. Mari kita simak apa saja faktor yang mendukung hasil uji DCP ini :
1. Keselarasan (Alignment) Rod DCP
Pastikan batang DCP digunakan lurus dan kerucut menancap tepat di tengah lubang. Jika posisi miring, gesekan samping bisa meningkat dan penetrasi akan lebih lambat.
2. Kedalaman Uji
Semakin dalam pengujian, gesekan lateral bertambah sehingga data wajib dikoreksi. Rod yang terlalu panjang pun dapat juga mempengaruhi hasil jika ini tidak diperhatikan.
3. Kondisi Kerucut (Cone Tip)
Kerucut yang tumpul atau rusak membawa akibat penetrasi tidak akurat dan bisa merusak data uji.
4. Sudut Apex Kerucut
Kerucut dengan sudut lebih lebar (60°) akan membuat penetrasi lebih lambat daripada sudut yang lancip (30°).
5. Berat Palu (Hammer Weight)
Palu standar uji DCP ini umumnya berbobot 8 kg. Jika berat kurang, maka penetrasi tidak optimal. Sebaliknya jika terlalu berat, penetrasi akan terlalu cepat.
6. Ketinggian Jatuh Palu (Drop Height)
Palu harus dijatuhkan dari ketinggian standar. Bagaimana jika tinggi jarak tersebut kurang? Daya dorong berkurang, hasil penetrasi jadi lebih kecil.
Baca Juga: Mengenali 16 Alat Uji Sondir dalam Penyelidikan Tanah
7. Kelembaban Tanah (Moisture Content)
Semakin basah kondisi tanah, penetrasi jadi lebih mudah. Ini pertanda jika tanah lebih lembek atau kurang padat.
8. Komposisi & Kepadatan Tanah
Tanah berkerikil, berpasir, atau berkohesi berbeda-beda tingkat kekuatannya. Saat lebih padat maka sama dengan penetrasi lebih sulit nantinya.
9. Tingkat Pemadatan
Lapisan tanah jika sudah dipadatkan akan memperlambat penetrasi, menandakan indeks kekuatan yang lebih tinggi.
10. Keahlian Operator di Lapangan
Keberhasilan uji DCP juga sangat bergantung pada siapa yang menjalankannya. Operator yang sudah terlatih akan lebih konsisten dalam memukul, menjaga posisi alat tetap tegak, dan membaca hasil dengan akurat. Teknik yang kurang tepat bisa bikin data jadi kurang valid.
Nah, Anda sudah paham bukan apa saja yang menyebabkan hasil sondir berbeda?
Ternyata, faktor penentunya bukan hanya kondisi tanah dan alat yang canggih, tetapi api juga keterampilan dari tim operator lapangan menjadi faktor utama keberhasilan dari uji sondir itu sendiri. Jadi, Percayakan saja uji tanah Anda kepada tim mekanik profesional serta handal dari Marigo Jaya Perkasa!
Oleh: Aditya Sidhiq Pratama & Glen Stevano Tanihatu
Sumber:
- https://www.usgs.gov/programs/earthquake-hazards/science/cone-penetration-testing-cpt
- https://store.astm.org/gtj10960j.html?_gl=1*1ikcffy*_gcl_au*OTcyNDU0NzAzLjE3NDk2OTkxODQ.
- https://store.astm.org/d7471-19r24.html?_gl=1*gotoow*_gcl_au*OTcyNDU0NzAzLjE3NDk2OTkxODQ.
- https://store.astm.org/gtj10960j.html?_gl=1*1ikcffy*_gcl_au*OTcyNDU0NzAzLjE3NDk2OTkxODQ
- https://store.astm.org/d6951_d6951m-18r23.html
- https://www.researchgate.net/publication/361154684_Dynamic_characteristics_of_the_soils_by_Cone_Penetration_Tests_CPT
- https://www.geoengineer.org/education/site-characterization-in-situ-testing-general/standard-penetration-testing-spt
- https://pavementinteractive.org/reference-desk/pavement-management/pavement-evaluation/dynamic-cone-penetration-test/
- https://www.globalgilson.com/blog/dcp-test?srsltid=AfmBOoqoPrt_KEMMa1Xjp3T3FT7qsX4VaLcAER0XhdX3KwvSJkF807fm





